Saya pernah belajar sedikit tentang perayaan agama kristian. Tapi taklah begitu detail. Adik saya juga ada bertanya dari mana pula datangnya asal usul santa claus?
So, i juz google then terjumpa satu artikel ni THE PLAIN TRUTH ABOUT CHRISTMAS by Herbert W. Armstrong.
Ini sedikit ringkasannya. Artikel penuh Here.
Asal-usul perayaan Krismas
Kata Christmas yang ertinya Mass of Christ atau singkatannya Christ-Mass,diertikan sebagai hari untuk merayakan kelahiran “Jesus”. Perayaan ini berasal dari ajaran Gereja Kristian Roman Katolik. Dari manakah sebenrnya ajaran tersebut kerana ianya tiada di dalam Bible dan Jesus tidak pernah menyuruh pengikutnya meraikannya. Menurut Catholic Encyclopedia, edisi 1911, berjudul “Christmas”,
“Natal bukanlah diantara upacara-upacara awal Gereja … bukti awal menunjukkan bahwa pesta tersebut berasal dari Mesir. Perayaan ini diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari ini, kemudian dijadikan hari kelahiran Jesus.”
Encyclopedia Americana terbitan tahun 1944 juga menyatakan sebagai berikut:
“Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristian. Pada umumnya, umat Kristian hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran orang tersebut..” (“Perjamuan Suci” yang termaktub dalam Kitab Perjanjian Baru, hanyalah untuk mengenang kematian Jesus Christ.) “…Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Jesus, mulai diresmikan pada abad keempat Masehi. Pada abad kelima, Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristian untuk merayakan hari kelahiran Jesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roman yang merayakan hari ”Kelahiran Dewa Matahari.” Sebab tidak seorang pun yang mengetahui hari kelahiran Jesus.”
Bagaimana prosesnya Krismas yang akhirnya masuk ke gereja? Sewaktu agama kristian berkembang, dunia dikuasai oleh Empayar Rom dan pengikut agama kristian sentiasa di kejar dan diseksa oleh penguasa Rom. Tetapi setelah constantine menjadi kaisar dan menganut agama kristian pada abad ke-4 masihi, berbondong-bondong orang menganut agama kristian.Tetapi kerana mereka sudah terbiasa merayakan hari kelahiran dewa-dewanya pada tanggal 25 Disember, jadi adat tersebut sukar untuk dihilangkan.Di dalam artikel, New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge menjelaskan bagaimana kaisar Konstantin tetap merayakan hari “Sunday” sebagai hari kelahiran Dewa Matahari. (Sun =
Matahari, Day = Hari – dalam bahasa Indonesia disebut hari Minggu -- pen.) Dan bagaimana pengaruh kepercayaan kafir Manichaeisme yang menyamakan Anak Tuhan (Jesus) identikal dengan Matahari, yang kemudian pada abad ke-4 Masehi kepercayaan itu masuk dalam agama Kristen. Sehingga perayaan hari kelahiran Sun-god (Dewa Matahari) yang jatuh pada tanggal 25 Disember, dirasmikan menjadi hari kelahiran Son of God (Anak Tuhan – Jesus).
Asal-usul Pokok Krismas
Di kalangan penganut agama kuno, pokok tersebut disebut “Mistletoe” yang di pakai sewaktu perayaan musim panas kerana mereka perlu memberikan persembahan suci kepada matahari, yang telah memberikan mukjizat penyembuhan. Kebiasaan berciuman di bawah pohon itu merupakan awal acara di malam hari, yang dilanjutkan dengan pesta makan dan minum sepuas-puasnya, sebagai perayaan yang diselenggarakan untuk memperingati kematian “Matahari Tua” dan kelahiran “Matahari Baru” di musim panas.
Rangkaian bunga suci yang disebut “Holly Berries” juga dipersembahkan kepada dewa Matahari. Sedangkan batang pohon Yule dianggap sebagai wujud dari dewa matahari. Begitu juga menyalakan lilin yang terdapat dalam upacara Kristian hanyalah lanjutan dari kebiasaan kafir, sebagai tanda penghormatan terhadap dewa matahari yang bergeser menempati angkasa sebelah selatan.
Siapakah Santa Claus?
Santa Claus bukan ajaran yang berasal dari paganisme, tetapi juga bukan ajaran
Kristian. Santa Claus ini adalah ciptaan seorang pastur yang bernama “Santo Nicolas” yang hidup pada abad ke empat Masehi. Hal ini dijelaskan oleh Encyclopedia Britannica, volume 19 halaman 648-649, edisi kesebelas, yang berbunyi sebagai berikut:
“St. Nicholas, adalah seorang pastur di Myra yang amat diagung-agungkan oleh orang-orang Yunani dan Latin setiap tanggal 6 Desember…Legenda ini bermula dari kebiasaannya yang suka memberikan hadiah secara sembunyi-sembunyi kepada tiga anak wanita miskin… untuk melestarikan kebiasaan lama dengan memberikan hadiah secara tersembunyi itu digabungkan ke dalam malam Natal. Akhirnya berkaitlah antara hari Natal dan Santa Claus…”
Hadiah Krismas
Acara yang paling penting dalam perayaan Natal adalah “The Christmas Shopping Season – Musim Belanja Natal” yang dilakukan dengan cara membeli dan tukar menukar hadiah.
Menurut Bibliothica Sacra, volume 12, halaman 153-155:
“Tukar menukar hadiah antara teman di hari Natal serupa dengan adat agama Saturnalia. Kemungkinan besar, kebiasaan ini diadopsi oleh orang-orang Kristian dari agama Pagan, sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang Tertulianus.”
Begitulah serba sedikit tentang perayaan krismas yang diraikan oleh penganut kristian. Jika dikaji dengan mendalam perayaan krismas ini penuh dengan warisan dari paganisme dan bukanlah bertujuan untuk memperingati kelahiran Jesus Christ. Di dalam agama Kristian sendiri terdapat larangan meniru cara penyembahan orang kafir.
“Maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena jerat dan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau menanya-nanya tentang tuhan mereka dengan berkata: “Bagaimana bangsa-bangsa ini beribadah kepada tuhan mereka? Aku pun mau berlaku begitu.” Jangan engkau berbuat
seperti itu terhadap Tuhanmu. Sebab segala yang menjadi kekejian bagi Tuhan, apa yang dibenciNya, itulah yang dilakukan mereka bagi tuhan mereka; bahkan anak-anaknya lelaki dan anak-anaknya perempuan dibakar mereka dengan api bagi tuhan mereka.”
(Ulangan 12:30-31)
Sebagaimana yang sering kita dengar, Tuhan melarang kita menyembahNya hanya dengan “menurut kata hati kita sendiri.” Ambillah pengajaran di sebalik asal-usul perayaan krismas ini semoga kita tidak tergolong dalam golongan yang menyekutukan Allah dengan apa jua sekali pun. Wallahua'lam.
0 comments:
Post a Comment