15 December 2012

Mr. Nobody

In The Name of Allah The Most Gracious The Most Merciful

Assalamualaikum,

All praise is due to Allah, the Lord and Cherisher of the Universe. May His peace and blessings be upon our beloved prophet, Muhammad (PBUH), his household, companions and all followers of the right guidance till the Day of Judgment.

How are doing? No new entry recently for my blog… No, I’m not busy but currently I’m at Kelantan and lost my rhythm in writing,huhu. Okay, that’s my excuse. I used to be a person with a 24/7 planner so that I can finish all my task on time. I lost my track recently. Need to re-organize myself. Muhasabah is the key.  I envy those who got a lot to do but still can manage their time systematically. May Allah grant me this kind of ability as well. Ameen.

Mr. Nobody? No, this is not a song title sing by wonder girls. But this is a poem by unknown writer. Some of them said this poem was written by Walter De la Mare. Whoever he is, to me its not important at all but the content does matter to me. Lets take a look at this poem!

mystery man

Mr. Nobody

I know a funny little man,
As quiet as a mouse,
Who does the mischief that is done
In everybody’s house!
There’s no one ever sees his face,
And yet we all agree
That every plate we break was cracked
By Mr. Nobody.

’Tis he who always tears out books,
Who leaves the door ajar,
He pulls the buttons from our shirts,
And scatters pins afar;
That squeaking door will always squeak,
For prithee, don’t you see,
We leave the oiling to be done
By Mr. Nobody.

He puts damp wood upon the fire,
That kettles will not boil:
His are the feet that bring in mud
And all the carpets soil.
The papers that so oft are lost -
Who has them last but he?
There's no one tosses them about
But Mr. Nobody.

The finger marks upon the door
By none of us are made;
We never leave the blinds unclosed,
To let the curtains fade.
The ink we never spill; the boots
That lying round you see
Are not our boots,—they all belong
To Mr. Nobody.

Source: The Golden Book of Poetry (1947)

The poem is about a funny little person who does a lot of mischievous things in everybody's house. He goes around quietly so no one has ever seen his face. When things are misplaced, the culprit is Mr. Nobody. Mr.Nobody uses things but he will never put them back in their proper place. He leaves his prints everywhere including the carpet. He does not do things he should do. The things you see lying around belong to Mr. Nobody.

I think ‘mr nobody’ is actually a sarcastic way of blaming the person who’s actually responsible for all the mischiefs but for some reason,will not admit it. It’s the people in the house doing the “bad” things, but they blame it on Mr. Nobody.

Moral Values

- We must appreciate everyone within our family

- Everyone has a part to play to make the home a home

- We must value our things and other people's too.

- Admitting our mistakes is not a sign of weakness

- When given a job to do, don't procrastinat

Interpretation dari puisi ni saya tanya Mr. Google,huhu… Pada saya poem ni lebih kepada teguran buat kita yang selalu menyalahkan orang lain bila berlaku sesuatu. Tak kira ia melibatkan keluarga, kawan, organisasi atau orang kebanyakan. Macam-macam yang bermain di fikiran saya sewaktu membaca poem ni. Mula meneliti satu persatu perkara yang terjadi di dalam hidup saya.

Apabila berlaku sesuatu di sekeliling kita, perkara pertama yang perlu kita lakukan adalah menyiasat apa sebenarnya yang berlaku. Bukan hanya terus menyalahkan orang lain. Kemungkinan juga kesilapan dan kesalahan tersebut berlaku disebabkan kita tanpa kita sendiri sendiri. Jadi ambillah ruang untuk kita mencari kebenaran dengan meneliti sebaiknya perkara yang terjadi. Jika ia melibatkan orang lain, jangan hanya mendengar dari sebelah pihak, tetapi dengar dari pihak lain juga dari pelbagai sisi. Dan pastikan anda bertnaya kepada orang yang betul, iaitu dengan orang yang anda bermasalah, bukan bertanya kepada orang yang tiada kaitan atau yang hanya mengetahui sipi-sipi berkenaan hal tersebut. Itu bukan caranya dan ia hanya mungkin membuatkan salah faham yang lebih besar.

Apabila ada peluang untuk berbincang, jangan sibuk mencari kesilapan dan bersangka buruk dengan setiap penjelasan yang diberikan oleh setiap pihak. Jangan libatkan orang lain yang tiada kaitan dalam perbincangan dan menjadi batu api. Sebelum menghukum seseorang, pastikan kita semak diri sendiri dulu. Pernah dengar pepatah “satu jari tunjuk pada orang lain, tetapi 4 jari lagi menunjuk kepada kita”. Itu bermaksud kita perlu lebih mencari dan menyalahkan diri kita dulu sebelum mencari kesalahan dan menghukum orang lain.

Jika ada yang menegur kita tentang sesuatu kesilapan atau kesalahan, jangan terus menengking dan mengherdik insan yang menegur. Saya faham, perkara yang pahit memang susah untuk kita terima walaupun ia kebenaran. Kita lebih gemar berpegang yang kita ni betul dan tak perlu dibetulkan. Terkadang saya juga memberi reaksi dan respon yang kurang menyenangkan apabila ditegur. Tapi selepas beberapa seketika saya akan berfikir semula dan muhasabah kembali kenapa teguran itu datang. Jadi, terimalah setiap teguran yang diberikan kepada kita. Kalau ia kritikan yang buruk, anggap saja ia satu ujian buat kita.

1

Tertarik dengan kata-kata dari UZAR. Kita yang menegur dan ditegur masing-masing ada ujiannya sendiri. Semoga kita berada di golongan pertengahan dan mampu mengadili setiap perkara sebaiknya. Yang penting, jangan mula memandang sesuatu dengan pandangan negatif dan terus membuat kesimpulan yang negatif pada orang lain seperti kata Mufti Ismail Menk:

2

Mufti Ismail Menk adalah mufti dari Zimbabwe. Subhanallah, setiap ceramah yang beliau sampaikan pasti sangat tersentuh di hati dengan setiap hujah dan contoh yang beliau kemukakan. Allah mengurniakan beliau kebijaksaan akal dan kepetahan berbicara. Kali pertama saya pasang CD talk Mufti Ismail Menk ni di dalam kereta semasa dalam perjalanan pulang ke Kelantan bersama husband. First time dengar ceramah dari beliau, husband saya terus ‘jatuh hati’ pada beliau dan download ceramah-ceramah beliau yang lain untuk kami dengar semasa perjalanan pulang ke Ipoh pula. sekurang-kurangnya perjalanan yang jauh terisi juga dengan pengisian yang bermanfaatkan. Smile

 

20121021_135715

Letak gambar Amirah satu…huhu.. Amirah kalau tanya dia sesuatu mesti akan dijawah “tau…” maksudnya tak tahu…

There’s no Mr. Nobody in this world. Everyone should bear their responsibility on their own shoulders not others. Beware! Allah is watching!

p/s: Peringatan buat diri sendiri juga. Baru tadi ditegur suami jangan asyik salahkan orang lain…hehe.. Terima kasih abang… Red heart

 

With Love,Red heart

NUR

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Site Meter